Network
SUARA SOPPENG -- Tidak perlu terburu-buru menyimpulkan jika pertemuan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh beberapa waktu akan melahirkan satu poros baru pilpres.
Pengamat Politik dan Pemerintahan Jajat Nurjaman menyampaikan pertemuan SBY dan Surya Paloh didahului dengan pertemuan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.
“Pasang surut hubungan SBY dengan Surya Paloh beberapa waktu kebelakang merupakan alasan kuat jika keduanya tidak bisa begitu saja akan menggabungkan diri dalam satu koalisi, apalagi kalau tidak keliru di masa lampau SBY pernah membuat Surya Paloh kecewa, saya kira pendapat bahwa akan terjadi koalisi diantara keduanya tidak lebih hanya sebuah keinginan politis dari pendukungnya agar bisa memuluskan jalan politik AHY”, tutur Jajat.
Menurut Jajat, pilpres 2024 menjadikan posisi Nasdem sebagai sentral koalisi, dengan berkaca kepada pengalaman politik kebelakang, kepiawaian politik Surya Paloh tidak hanya dibuktikan saat menjadi bagian koalisi pemenangan Jokowi, di beberapa pilkada Nasdem cukup sukses menjadi bagian koalisi pemenang pilkada.
Baca Juga: Angin Puting Beliung Terjang 22 Rumah Warga Lonrae
Dari sini sangat wajar jika membuat Nasdem kini menjadi sentral kekuatan politik, ditambah dengan tidak adanya ambisi dari kader Nasdem untuk maju sebagai capres semakin menguatkan posisi tawar politiknya saat ini.
Baca Juga: Pelatih Yordania Prediksi Timnas Indonesia Lolos ke Piala Asia 2023
“Koalisi Pilpres 2024 tidak hanya tentang bagaimana menggabungkan parpol demi mendapatkan tiket capres, namun pentingnya menentukan siapa kandidat yang layak untuk diusungnya adalah tujuan akhirnya, koalisi kuat yang didukung dengan capres potensial akan dapat memuluskan langkah politik kedepannya," terangnya
Baca Juga: Usai Kalahkan Kuwait, Timnas Indonesia Berpeluang Lolos ke Piala Asia 2023, Begini Skenarionya!
