Network
SUARA SOPPENG -- Terbelahnya basis dukungan relawan Jokowi melalui pernyataan sikapnya baru-baru ini dinilai hanya upaya menaikan daya tawar untuk mendapatkan perhatian lebih dari para kandidat capres 2024 menimbulkan berbagai spekulasi politik kedepan.
Hal itu dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman kepada Redaksi SUARA SOPPENG, Kamis, 1 September 2022
Pertama, para relawan ini sudah merasa mempunyai basis kuat sehingga merasa layak untuk dijadikan bagian dari tim pemenangan capres 2024, dalam artian secara kasat mata pilihannya akan ditentukan oleh deal politik dari para kandidat capres.
Baca Juga: Legislator Gerindra Dorong Pengurangan Angka Kemiskinan dan Kesenjangan
Sehingga siapapun yang akan menjadi pengganti Jokowi ini bisa mengakomodir kepentingan kelompoknya mengingat sudah nyaman dengan kondisi saat ini yang menjadi bagian pemerintahan Jokowi.
“Kedua, untuk mendapatkan dukungan dari relawan Jokowi ini tentu saja tidak bisa menampilkan posisi politik Jokowi yang juga merupakan kader dari PDIP, bagi capres lain yang tidak berkoalisi dengan PDIP besar kemungkinan akan sulit mendapatkan dukungan Jokowi, meskipun pada akhirnya nanti bisa saja Jokowi memberikan dukungannya kepada capres bukan dari PDIP atau bisa saja Jokowi bersikap netral sehingga relawannya bebas menentukan sikap politiknya,” paparnya
Baca Juga: Demonstrasi di Kejagung, Garda PATI Menduga Keterlibatan Oknum Kejaksaan
Terakhir,apapun isu dibalik sikap relawan Jokowi ini secara tidak langsung telah menempatkan posisi Jokowi sebagai “King Maker” capres 2024, meskipun dalam posisinya sebagai kader PDIP tapi diluar itu Jokowi sudah memiliki basis pendukung sendiri yang bisa dijadikan daya tawar politiknya bagi capres 2024, namun yang pastinya Jokowi adalah kunci untuk mendapatkan dukungan dari relawannya, jadi apapun keputusannya nanti akan berdampak bagi para relawannya kelak.
