Pemuda Muhammadiyah Kuningan Prihatin Pengangguran dan Kemiskinan Melaju Cepat

- 9 September 2022, 15:17 WIB
Ketua  Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat, Sadam Husen
Ketua Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat, Sadam Husen /Istimewa/

 

SUARA SOPPENG – Organisasi Otonom (Ortom) Persyarikatan Muhammadiyah yaitu Pimpinan Daerah  Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Kuningan mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi dan pengangguran yang terjadi saat ini.

Hal itu disampaikan Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kuningan, Sadam Husen melalui keterangan tertulisnya yang diterima REDAKSI SUARA SOPPENG, Jumat, 9 September 2022.

Dia meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati serta para pejabat di bawah koordinasinya agar lebih serius menangani hal tersebut

Baca Juga: PTI Buka Pendaftaran Duta Pemuda Tani Indonesia, Ini Cara dan Syaratnya!

"Pertama, kekayaan tanahnya. Kedua, kedudukannya terhadap daerah lain dalam lingkungan regional maupun nasional. Ketiga, sikap dan  kecakapan rakyatnya serta cita-citanya," ujar Sadam, Jumat 9 September 2022

Pihaknya melihat, dari ketiga hal tersebut semuanya ada, nampak dan sangat jelas wujudnya di Kabupaten Kuningan. 

"Kekayaan tandah dengan pasak Gunung Ciremai mencerminkan kekokohan potensi kekayaan tanah kita, kedudukan terhadap daerah lain yang paling terlihat jelas yakni keberadaan sumber air minum yang cukup besar sehingga beberapa daerah yang berdekatan dengan Kabupaten Kuningan sangan ketergantungan sekali," imbuhnya. 

Ia menegaskan, faktor ketiga yakni cita-cita masyarakatnya. Kabupaten Kuningan ini terkenal dengan kabupaten rantau, masyarakatnya banyak yang merantau dan lagi-lagi ini cerminan dari mental rakyat yang memiliki cita-cita kuat untuk berkembang dan maju. 

Baca Juga: Polwan Soppeng Rayakan HUT ke 74

"Dan apa yang sebenarnya dipikirkan oleh PEMKAB Kuningan selama ini?. Ketiga aset besar tersebut justru malah memunculkan suasana ekonomi masyarakat yang sekarat," tegasnya. 

"Persentase orang miskinnya 13,10%, Tingkat pengangguran terbuka 11,68% , total produksi barang dan jasa masyarakat Kuningan hanya 17,483 Triliun.  Angka ini terendah ke dua se-Jawa Barat setelah pangandaran di tambah lagi pendapatan per kapita masyarakat Kuningan terendah ketiga di Jawa barat," tambahnya.

Dalam suasana keprihatinan ini, Pemuda Muhammadiyah menyebutkan angka miskin menjadi miskin ekstrim melaju cepat secepat angka naiknya kekayaan orang kaya yang semakin kaya. 

"Kami Pemuda Muhammadiyah Kuningan teramat prihatin melihat fenomena hari ini sekaligus bertanya-tanya sebenarnya  kemana arah pengelolaan  distribusi APBD selama ini ?. 

Kemana Arah pemulihan ekonomi daerah?." tanya Sadam. 

Baca Juga: Partai Ummat Kabupaten Tangerang Siapkan Kader Perempuan Bertarung Pemilu 2024

"Kemana arah Pinunjul visi misi Bupati?. Kemana arah penyerapan kebutuhan barang dengan nilai kurang lebih  Rp. 24 miliar tiap bulan dana BPNT ? Kemana arah dan dampak tour de linggarjati yang digunakan sebagai promosi kearifan lokal kuningan ?

Kemana arah dibukanya kran perizinan Alfamart yang peranya semakin mempersulit pedagang ritel lokal untuk bertahan?," sambungnya. 

Pemuda Muhammadiyah mengingatkan kembali kepada Bupati Kuningan, masih ada sisa waktu untuk bertaubat sebagai pemegang kebijakan tertinggi di Kuningan dengan mengembalikan arah kebijakan distribusi politik anggaran untuk kepentingan  masyarakat luas. 

Baca Juga: Tokoh Perempuan Jawa Barat, Prasetyawati Memberikan Pengakuan Usai Bertemu Menhan RI

"Catatan tambahan kami Pemuda Muhammadiyah bahwa Politik perekonomian yang praktis perlu dilakukan oleh Bupati Kuningan di sisa jabatannya untuk menimbulkan kemakmuran rakyat segera membaharui tenaga kerja produktif, pekerjaan ini berat dan sukar, tetapi wajib di dahulukan dari segala-galanya. Karena pembaharuan tenaga produktif itulah dasar pembangunan ekonomi," pungkasnya.

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x