Amran Mahmud Siapkan Enam Pos Pengungsian Warga Terdampak Bencana Hidrometeorologi

- 10 Januari 2023, 17:49 WIB
Bupati Wajo Amran Mahmud
Bupati Wajo Amran Mahmud /Humas Pemkab Wajo/Usman

SUARA SOPPENG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo menyiapkan pos pengungsian untuk masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi yang melanda sejak akhir 2022 hingga awal 2023 ini. Selain itu, bantuan yang datang dari berbagai pihak tersalurkan kepada para penerima.

Bupati Wajo, Amran Mahmud, menyampaikan hal tersebut saat saat menghadiri rapat koordinasi (rakor) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) bersama pemerintah kabupaten/kota di Sulsel. 

Rapat sekaitan penanganan darurat bencana hidrometorologi ini digelar di ruang rapat pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Kota Makassar, Senin (9/1/2023). Selain Amran, giat dihadiri kepala daerah yang terkena dampak bencana hidrometerologi.

Baca Juga: Doa Netizen Untuk Prabowo Subianto Usai Dampingi Presiden Jokowi Sambut PM Malaysia

Amran mengatakan, bencana hidrometerologi di Wajo berupa banjir dan angin kencang akibat curah hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan tingginya debit air sungai yang bermuara di Danau Tempe.

"Kejadian ini terjadi sejak tanggal 24 Desember 2022 dan masih terjadi penambahan ketinggian air sampai saat ini. Untuk elevasi saat ini berada di ketinggian 8,35 meter atau sudah naik 3,35 meter dari ketinggian normal 5 meter," beber Amran yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Wajo.

Amran menjelaskan, banjir terjadi di 5 kecamatan, 34 desa/kelurahan dengan jumlah korban 2 orang dan 9.030 kepala keluarga (kk) atau 27.279 jiwa terdampak. Selain itu, memberikan dampak ke 7.681 unit rumah, 45 unit sekolah, 30 unit masjid, 13 unit sarana kesehatan, 5 meter tanggul Sungai Walannae jebol, 24,7 kilometer jalan tergenang di beberapa titik serta 30 unit jembatan.

Baca Juga: Anggaran Infrastruktur Jalan Tetap Jadi Prioritas Amran Mahmud

"Untuk pengungsi, kita sudah siapkan enam pos pengungsian di Kecamatan Tempe. Jumlah pengungsi kita saat ini 158 KK atau 492 jiwa mengungsi. Sebagian mengungsi di pos pengungsian dan sebagian mengungsi di rumah kerabat/keluarga," beber Amran.

Sementara, untuk bencana angin kencang yang terjadi tiga kali mengakibatkan kerusakan rumah penduduk, yakni pada 26 Desember 2022 merusak 41 unit rumah, 27 Desember 2022 merusak 7 unit rumah, dan 3 Januari 2023 merusak 258 unit rumah.

Halaman:

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x