Prof. Arlin Adam Mendorong Transformasi Biro Kesra Menuju Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

- 10 Agustus 2023, 13:36 WIB
Ilustrasi kemiskinan
Ilustrasi kemiskinan /Sumber foto Instagram@betterman_99/

SUARA SOPPENG -- Di tengah upaya progresif untuk merespons dan mengatasi tantangan kemiskinan ekstrem di wilayah Sulawesi Selatan, Prof. Arlin Adam, seorang pakar di bidang pembangunan sosial, telah mengambil peran kunci dalam mendorong transformasi melalui Biro Kesra.

Kegiatan workshop yang berlangsung dari 9 hingga 10 Agustus 2023, di Hotel Remcy, Makassar, menjadi panggung untuk merinci visi dan tindakan kolektif dalam menghadapi masalah yang serius ini.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan Kabag Kesra Kabupaten/Kota, Bappelitbang Kabupaten/Kota, Baznas (Badan Amil Zakat Nasional), serta berbagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, Prof. Arlin Adam mengungkapkan kerangka dasar dari tantangan kemiskinan ekstrem yang kompleks, 10 Agustus 2023

Baca Juga: Aktivis LSM Mendatangi Kapolres Bone Terkait Penanganan Puluhan Kasus Dugaan Korupsi

Paparan Prof. Arlin Adam menekankan pentingnya pendekatan holistik dan responsif dalam upaya mengatasi kemiskinan. Ia menyoroti bahwa pendekatan yang terfragmentasi dan berfokus pada sektor-sektor terpisah tidak akan memberikan hasil yang berarti.

Kemiskinan bukanlah masalah semata-mata ekonomi, melainkan juga terkait erat dengan akses terbatas terhadap pelayanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, sanitasi, dan air bersih.

"Solusi yang efektif harus memprioritaskan keadilan sosial dan merangkul pendekatan pemerataan pembangunan infrastruktur, terutama di daerah terpencil, pegunungan, dan kepulauan,"ungkapnya

Baca Juga: Merajut mimpi dengan Beasiswa Duta Maritim Indonesia dari Bagian Utara Sulawesi Tengah

Workshop ini mengidentifikasi dua tantangan utama, yaitu ketersediaan data yang akurat dan kurangnya sinergi lintas sektor. Ketidaksesuaian data yang digunakan seringkali mengaburkan pandangan, mengakibatkan bantuan sosial yang tidak selalu mencapai sasaran yang diharapkan.

Selain itu, pendekatan program yang tersegmentasi juga dinilai tidak efektif dalam mereduksi angka kemiskinan secara signifikan.

Halaman:

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x