Pengamat Sebut Elektabilitas Prabowo Naik Efek Jokowi, Prabowo Kian Diterima Semua Pihak

- 28 Maret 2023, 13:48 WIB
Prabowo bersama Rois AAm PBNU KH Miftahul Akhyar
Prabowo bersama Rois AAm PBNU KH Miftahul Akhyar /FB Prabowo /Usman

SUARA SOPPENG — Elektabilitas Prabowo dalam Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) melejit. Endorsement Jokowi terhadap Prabowo nampak berbuah manis dengan menduduki posisi teratas.

Pengamat Politik Ujang Komarudin melihat dua faktor penyebab elektabilitas Prabowo naik dalam beberapa waktu belakangan ini.

Menurutnya, kenaikan elektabilitas Prabowo lantaran dua faktor diantaranya faktor pergerakan Prabowo dan faktor endorsement Jokowi. 

Baca Juga: Warga Minta Wakil Rakyat Bela Korban Dugaan Penipuan Karyawan Bank di Lamuru

“Pertama, kenaikan elektabilitas Prabowo karena sudah rajin jalan dengan Jokowi bertemu dengan tokoh-tokoh dan masyarakat. Artinya, sudah bergerak dan sudah memanaskan mesin Gerindra.” kata Ujang.

Selain itu, Ujang juga melihat dengan seringnya Prabowo yang diajak Jokowi untuk mendampingi kunjungan kerja ke berbagai daerah menjadi faktor kedua kenaikan elektabilitas Prabowo yang secara tidak langsung di endorse oleh Presiden RI Jokowi.

“Elektabilitas Prabowo tuh naik karena endorse Jokowi, bukan hanya sekedar endorse ya, tapi Prabowo diajak langsung kesana kemari sama Jokowi. Paling tidak, ini yang buat Prabowo elektabilitasnya naik. Dan ini menjadi kekuatan Prabowo bisa riding lawan politik yang lain.” tambah Ujang.

Baca Juga: Lenis Kogoya Nyatakan Masyarakat Adat Papua Dukung Prabowo Jadi Presiden

Hal serupa juga disampaikan pengamat politik Jajat Nurjaman bahwa tidak dapat dipungkiri Jokowi Effect dalam pencapresan Menhan Prabowo Subianto kali ini membawa dampak besar.

Dia melihat dukungan yang terus mengalir yang berasal dari berbagai elemen masyarakat dan kelompok-kelompok pendukung loyalis Jokowi adalah bukti bahwa kini Prabowo sudah bisa diterima semua pihak. 

“Sebuah keputusan sulit yang telah di ambil pak Prabowo dengan memutuskan bergabung dengan pemerintah menjadikannya kehilangan sebagian dari kelompok pendukungnya, namun salah satu kelebihan pak Prabowo dari capres lainnya adalah sudah memiliki pendukung fanatik, dengan bertambahnya dukungan saat ini menjadikan posisinya lebih unggul dibanding capres lain”, tutur Jajat.

Baca Juga: Alami Kecelakaan, Keluarga Pengemudi Maxim Di Makassar Terima Santunan Sebesar Rp 150.000.000 Dari YPSSI

Menurut Jajat, salah satu yang menarik dari pak Prabowo ini adalah beliau tidak melakukan kampanye seperti pada umumnya dengan menggunakan kapasitasnya sebagai Ketum partai politik. 

Selain itu dirinya juga kerap membatasi mencampur adukan urusan partai dengan jabatannya sebagai Menteri seperti yang pernah terjadi dulu saat dirinya meninjau korban gempa di Cianjur, melalui permintaan maaf secara terbuka kepada para pengurus Gerindra karena tidak menyapanya saat kunjungan kerja yang kapasitasnya sebagai Menhan, hal ini menunjukan bahwa beliau sadar akan batasannya sebagai pejabat negara.

“Adalah hal yang wajar jika kali ini pak Prabowo bisa diterima semua pihak, karena tidak hanya bergantung kepada Jokowi Effect namun prestasinya sebagai Menhan RI juga patut menjadi dipertimbangkan, saya kira terlepas dari dinamika politik ke depan terkait pilpres 2024 ini, yang jelas untuk saat ini cuma pak Pak Prabowo satu-satunya capres yang mempunyai keunggulan di atas rata-rata yang tidak dimiliki capres lainnya”, tutup Jajat

Baca Juga: Unggah Kisah Letjen TNI Himawan Soetanto, Facebook Prabowo diserbu Warganet

Berikut elektabilitas 34 capres dengan simulasi 34 nama semi terbuka menurut Indikator Politik Indonesia: 

  1. Ganjar Pranowo: 30,8 persen 
  2. Prabowo Subianto: 21,7 persen
  3. Anies Baswedan: 21,7 persen
  4. Ridwan Kamil: 6,3 persen
  5. Agus Harimurti Yudhoyono: 1,6 persen
  6. Sandiaga Uno: 1,1 persen
  7. Khofifah Indar Parawansa: 1 persen
  8. Erick Thohir: 0,9 persen
  9. Puan Maharani: 0,6 persen
  10. Habib Rizieq: 0,6 persen
  11. Abdul Somad: 0,6 persen
  12. Muhaimin Iskandar: 0,5 persen
  13. Hary Tanoesoedibjo: 0,4 persen
  14. Susi Pudjiastuti: 0,4 persen
  15. Ma'ruf Amin: 0,4 persen
  16. Bahlil Lahadalia: 0,4 persen
  17. Mahfud MD: 0,3 persen
  18. Andika Perkasa: 0,2 persen
  19. Tri Rismaharini: 0,2 persen
  20. Airlangga Hartarto: 0,2 persen
  21. Surya Paloh: 0,1 persen
  22. Gatot Nurmantyo: 0,1 persen 
  23. Peringkat 23-34: 0 persen.

Survei Indikator Politik Indonesia sendiri dilaksanakan dengan wawancara tatap muka pada 9-16 Februari 2023 dan 12-18 Maret 2023.

Total sampel responden yang diwawancarai secara valid pada survei Februari 2023 berjumlah 1.200 orang, dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen Sementara, di bulan Maret 2023, ada 800 responden yang diwawancarai dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Penarikan sampel dalam survei ini menggunakan metode multistage random sampling.

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x