The Immortals, 25 Musisi/Band Indonesia Terbesar Sepanjang Masa. Nomor 23 dan 24 Emang Legend !!

- 16 September 2023, 01:55 WIB
25 Musisi/Band Indonesia Terbesar Sepanjang Masa
25 Musisi/Band Indonesia Terbesar Sepanjang Masa /Rolling Stone Indonesia/Danny Gaida Tera ELgar, S.H.

SUARA SOPPENG - Sebuah penghormatan terhadap para ikon terbesar dalam sejarah dunia musik populer Indonesia, oleh para rekan seperjuangan dan pengikut.

Legenda adalah kata yang sering diumbar saat membicarakan seseorang yang mempunyai suatu kontribusi yang sangat signifikan.
Begitu seringnya kata tersebut digunakan, hingga rasanya siapa saja dapat dikatakan legenda.

Konsep itu memang relatif, di mana tiap orang memiliki pemahaman dan interpretasinya sendiri tentang apa yang menjadikan seseorang lebih bermakna dan berprestasi dibanding rekan-rekannya yang bisa jadi tak kalah berjasa.

Kalau kita bertanya kepada 100 orang tentang siapa yang layak disebut legenda, bisa jadi kita akan mendapat 100 jawaban yang berbeda-beda.

Dikutip dari majalah Rolling Stone Indonesia, kami akan mencoba memberikan jawaban yang lebih pasti tentang siapa saja 25 Musisi/Band Indonesia Terbesar Sepanjang Masa Versi Majalah Rolling Stone.

 

1. Koes Plus

Oleh Erwin Gutawa

Serapan yang dapat diteladani dari Koes Plus adalah produktivitas mereka. Sampai saat ini kalau tidak salah mereka telah menelurkan 93 album.

Dari mulai 26 buah album penuh hingga puluhan lainnya dari mulai album pop, pop melayu, pop jawa, dangdut, hingga pop anak-anak.

Koes Plus bagaikan mesin musik dengan produktivitas setinggi langit.

Satu lagi, sampai saat ini mungkin hanya Koes Plus yang memiliki fans club di seluruh penjuru nusantara, tak sedikit pula yang terorganisir.

Ini bukan karena tindakan manajemen band (seperti yang banyak dilakukan band zaman sekarang), melainkan dilakukan swakarsa para penggemar yang selalu mencintai Koes Plus. Seperti saya mencintai Koes Plus.

 

2. Iwan Fals

Oleh Bimbim Slank

Inspirasi dan sifat kritis Slank ber-asal dari Iwan Fals.
God Bless boleh besar secara musikal dan band, tapi secara simpati, Iwan Fals lebih besar karena liriknya lebih membumi, sementara lirik God Bless lebih ke arah macho.

Itu yang saya pelajari. Bahwa salah satunya, music is music, tapi akan jadi lebih bermakna kalau kita put something on it.

Salah satunya dengan semangat, lirik, dan protes sosial. Dan saya juga mempelajari kondisi di luar.

Musisi yang bertahan panjang itu biasanya musisi yang memberikan sesuatu di dalam musiknya, seperti Bob Marley, Bob Dylan, Sex Pistols. Mereka semua memuat fighting spirit.

Di Indonesia, saya lihat itu ada pada Iwan Fals. Kita banyak melupakan itu.

Anak band yang muda-muda di awal karier pasti punya banyak masalah. Hanya saja karena industri, semua orang menulis cinta, atau antinarkoba.

Justru di Iwan Fals, saya jadi berkaca, bahwa tema untuk membuat lagu ternyata luas.

 

3. Chrisye

Oleh Erros Djarot

Ada cerita menarik tentang lagu Merpati Putih yang saya ciptakan dan ia nyanyikan.

Struktur lagunya memang pendek.

Ia bilang, Ros, lagunya cuma segini? Nggak diulangi lagi? Saya bilang, Nggak perlu. Ini seperti makan singkong, sedikit tapi kenyang.
Chrisye sebenarnya ingin lagu itu lebih panjang lagi.

Kemudian Merepih Alam. Itu pertama kalinya Chrisye menciptakan lagu sendiri.

Setelah mendengar musik dasarnya, saya arahkan dan bentuk lagunya. Oleh karena itulah kredit lagu ditulis atas nama saya dan Chrisye.

Setelah rampung, ia berkomentar membuat lagu itu ternyata gampang. Saya bilang, Elo aja yang penakut, apalagi elo main musik jauh lebih bagus dari gue.

Menurut saya, kelemahan Chrisye adalah kurang dekat dengan peristiwa-peristiwa sosial.

Ia juga kurang suka membaca. Tipikal lempeng-lempeng saja.

Terkadang kalau kami ngobrol dan membahas politik, dia suka ketakutan duluan. Beda dengan Yockie yang sangat politis.

 

Halaman:

Editor: Silmi Akhsin

Sumber: Majalah Rolling Stone Indonesia, Edisi 43 >> November 2008


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x