SUARA SOPPENG -- Banyak persoalan yang terjadi pada saat tahapan pemilu bagi penyandang disabilitas yang tergabung dalam Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Sleman.
Cerita dan pengalaman mereka disampaikan saat rapat koordinasi Bawaslu Sleman, Selasa, 21 Juni 2022 di Rich Hotel Jombor Sleman.
Sukamto, Ketua PPDI Sleman, salah satu penyandang disabilitas yang hadir menyampaikan uneg-unegnya dalam forum berjumlah 30 orang tersebut.
Baca Juga: Sambut Pemilu, Partai Ummat Tangerang Konsolidasi
"Kami dan kawan-kawan ini punya banyak pengalaman masing-masing dalam pemilu, seperti masih adanya TPS yang belum aksesibel, petugas KPPS yang terkesan cuek dan tidak ramah saat pencoblosan, Petugas yang tidak membuat skala prioritas bagi kami yang disabilitas ini dan sebagainya. Pemilu 2019 masih menyisakan persoalan, semoga acara ini bisa mengurai dan merekomendasikan perbaikan-perbaikan ke depan", kata Kamto.
Baca Juga: Kementan Buka Beasiswa Petani Sawit, Fasilitas Biaya Pendidikan Penuh Hingga Uang Saku
"Kawan-kawan kami saat hari H pencoblosan juga tidak diberi tanda khusus bagi penyandang disabilitas sehingga saat antri memilih, kami panas-panasan, bahkan ada yang pingsan karena petugas KPPS hanya melihat daftar urut hadir dsb", lanjut Kamto
Merespon hal tersebut, M. Amir Nahiruddin mencatat beberapa persoalan untuk didiskusikan dengan pemangku kepentingan, dalam hal ini KPU sebagai pelaksana teknis.
Baca Juga: Tanggapi Rakernas Nasdem, Ganjar Pasrah Keputusan Maju Pilpres 2024 Ditangan Megawati