Network
SUARA SOPPENG -- Dukungan mayoritas partai politik yang menghendaki tetap di pertahankannya sistem pemilu proporsional terbuka yang saat ini sedang dilakukan juducial review di Mahkamah Konstitusi (MK) menimbulkan beragam spekulasi di masyarakat.
Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman kepada Redaksi SUARA SOPPENG melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 11 Januari 2023
Pertama, partai politik selain PDIP yang menolak sistem pemilu proposional terbuka terlihat tidak percaya diri atas kinerja partainya dalam melakukan kaderisasi dengan mencetak tokoh-tokoh terbaik yang akan di tunjuknya untuk kelak mengisi kursi di parlemen.
"Padahal, jika dilihat di PDIP sendiri ada beberapa artis yang menjadi wakilnya di parlemen yang tentunya tingkat keterpilihannya bergantung kepada tingkat popularitas sang artis," kata Jajat
Kedua, melihat trend saat ini terkait penggunaan media sosial telah banyak melahirkan artis-artis baru atau yang dikenal dengan youtuber, selebgram, atau Tiktokers, jika berkaca kepada pemilu sebelumnya dimana popularitas keartiasan menjadi salah satu faktor tingkat keterpilihan, maka melalui sistem pemilu proporsional terbuka akan membuka ruang bagi para artis baru ini jika ingin berpolitik dan menjadi wakil di parlemen.
Baca Juga: Bupati Sidrap Bersama Kapolres Serahkan Bantuan Bagi Korban Banjir
"Terakhir, fenomena politik yang bergantung kepada ketokohan yang mengandalkan popularitas keartisan ini, kemungkinan besar akan semakin ramai dalam pileg 2024 yang akan datang, dan hal ini tentunya akan menjadi tantangan tersendiri bagi para tokoh politik murni tentang sejauh mana pembuktiannya, apakah rakyat akan menilai dari kemampunannya dalam berpolitik atau terdegradasi oleh arus popularitas artis yang beralih profesi menjadi politisi," ucapnya
